Puasa merupakan ibadah
wajib bagi umat islam yang dilakukan saat bulan ramadhan. Selama menjalani
ibadah puasa, tubuh kita tidak mendapatkan asupan makanan ataupun minuman
selama lebih dari 12 jam. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara khusus
supaya tubuh kita tetap bugar dan fit selama menjalani ibadah puasa. Tahukah
anda, apa yang terjadi pada tubuh kita selama menjalankan ibadah puasa? Pada
hari biasa, tubuh kita tentunya mendapatkan asupan nutrisi secara terutur yang
diperoleh dari makanan atau minuman yang kita konsumsi. Tetapi, pada saat
menjalankan ibadah puasa, tubuh kita tidak mendapatkan nutrisi tersebut,
sehingga terkadang kita merasakan lemas ataupun lesu ketika menjalani aktivitas
sehari – hari. Tetapi, dibalik lemasnya tubuh kita saat berpuasa, ternyata ada
kebaikan yang diperoleh oleh tubuh. Berikut ini merupakan ulasannya.
Selama bulan ramadhan,
umat islam mengalami perubahan gaya hidup, mulai dari perubahan pola makan,
perubahan waktu tidur dan bangun tidur, hingga perubahan aktivitas fisik sehari
– hari. Hal ini tentunya juga menimbulkan banyaknya perubahan yang terjadi pada
tubuh kita. Perubahan yang terjadi pada tubuh kita saat menjalani ibadah puasa
umumnya meliputi perubahan fisiologi, hematologi, dan biokimia darah yang
sering kita sebut sebagai fisiologi berpuasa. Perubahan yang terjadi didalam
tubuh setiap orang cenderung berbeda – beda, tergantung dari lamanya orang
tersebut berpuasa. Jadi, tubuh kita baru memasuki mode puasa setelah 8 jam dari
makan terakhir, dimana usus kita selesai menyerap berbagai nutrisi dari
makanan.
Pada kondisi normal,
Glukosa yang ada didalam tubuh kita disimpan oleh organ liver dan otot serta
digunakan sebagai sumber energi utama. Tetapi, selama menjalankan ibadah puasa,
penyimpanan glukosa inilah yang dibakar pertama kali untuk memasok energi bagi
tubuh kita supaya dapat menjalankan aktivitas sehari – hari. Setelah
penyimpanan glukosa dibakar habis, maka cadangan lemak akan menjadi sumber
energi selanjutnya. Tetapi, jika puasa dilakukan berkepanjangan, maka tubuh
terpaksa menggunakan protein sebagai sumber energi. Penggunaan protein sebagai
sumber energi bukanlah hal yang sehat. Hal ini karena protein yang dipecah
berasal dari otot, sehingga lama kelamaan otot bisa menyusut dan melemah.
Tetapi, puasa ramadhan
hanya berlangsung selama 13 jam. Waktu tersebut merupakan waktu yang tepat
karena bertepatan dengan waktu pergantian energi dari liver ke lemak sebagai
sumber energi ke dua, sehingga tidak sampai menyebabkan terjadinya pemecahan
protein dan komposisi otot pun tetap terjaga. Pembakaran lemak ini sangat
bermanfaat untuk proses penurunan berat badan serta penurunan kolesterol darah.
Dengan berkurangnya berat badan, maka kontrol anda terhadap penyakit diabetes
juga menjadi lebih baik. Selain itu, penurunan kolesterol yang terjadi selama
anda menjalankan ibadah puasa juga dapat menghindarkan anda dari berbagai
penyakit metabolik seperti obesitas, penyakit jantung koroner, dan penyakit
stroke.
Saat sedang berpuasa,
tubuh juga melakukan proses detoksifikasi. Detoksifikasi sendiri merupakan
proses keluarnya racun dari dalam tubuh. Kemudian, setelah beberapa hari
berpuasa, tubuh juga mengalami peningkatan hormon endorfin yang menyebabkan
terjadinya peningkatan kewaspadaan, daya kognitif, serta kesehatan mental.
Tetapi, perlu anda ingat bahwa selama menjalankan ibadah puasa, terjadi
pembatasan asupan cairan yang masuk kedalam tubuh. Hal ini membuat tubuh
mengalami kekurangan elektrolit dan potasium. Untuk mengatasi hal tersebut,
anda harus mengkonsumsi banyak air saat makan sahur supaya kebutuhan cairan
tubuh harian anda tetap terpenuhi dan anda tidak mengalami dehidrasi.
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com